π€οΈ Pernyataan Yang Tepat Tentang Transfusi Darah Agar Tidak Terjadi
Olehsebab itu, Anda harus bisa menjaga kondisi kesehatan dan kebersihan tubuh atau badan dengan baik dan benar, agar hepatitis ini tidak dapat terjadi pada diri Anda dengan mudah. Yang pada intinya hepatitis ini bisa menimbulkan bahaya jika tidak segera diatasi atau ditangani dengan tindakan atau penanganan yang tepat dan cepat.
D plasma darah. Kunci Jawaban A. 4. Pernyataan yang tepat tentang transfusi darah agar tidak terjadi penggumpalan darah pada resipien adalah . A. resipien yang memiliki golongan darah A dapat menerima darah dari golongan A dan AB. B. resipien yang memiliki golongan darah B dapat menerima darah dari golongan B dan AB
Leukositagranulosit adalah leukosit yang tidak memiliki granula di bagian plasmanya, contoh monosit, limfosit B, dan limfosit T. Trombosit; Trombosit atau keping darah adalah sel darah yang berbentuk kepingan dan tidak berinti. Trombosit berukuran 2-3 ΞΌ m dan berfungsi dalam proses pembekuan darah. Mekanisme pembekuan darah berlangsung
Perlunyainformed consent dilatarbelakangi oleh hal-hal dibawah ini ( Sofwan Dahlan, 2000) : - Tindakan medis merupakan upaya yang penuh dengan ketidak-pastian, dan hasilnyapun tidak dapat diperhitungkan secara matematis. - Hampir semua tindakan medis memiliki risiko, yang bisa terjadi dan bisa juga tidak terjadi.
PEMBAHASANSOAL SIMAK UI BIOLOGI TAHUN 2013 KODE SOAL 133. Gunakan Petunjuk A dalam menjawab soal nomor 13 sampai nomor 21. 13. Pembentukan sel telur dan endosperm biji tumbuhan berbunga terjadi di dalam melalui proses yang disebut (A) kantung embrio; mikrosporogenesis. (B) kantung embrio; megasporogenesis.
Klienmengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dengan dirinya dan tidak ada yang mempunyai penyakit gula darh atau tekanan darah tinggi. keluarga klien hanya saja mengalami batuk pilek dan demam. e. Genogram keluarga Bagan 3.1 Genogram keluarga Keterangan :: Laki-laki: Perempuan: Meninggal: Garis Perkawinan
Larutanpenyangga ini berfungsi untuk mempertahankan pH darah sekitar 7,4. pH darah tidak boleh turun di bawah 7,0 atau naik di atas 7,8. Jadi opsi jawaban yang benar adalah (D). Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Larutan Penyangga. Soal No. 12 tentang Hidrolisis Garam
Bersamaandengan proses penyaringan, sel-sel darah, keping-keping darah, dan protein akan diikat agar tidak ikut tersaring dan tetap berada di dalam darah. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah E. FISIKA. 1. Perhatikan gambar berikut! Gas argon dapat dianggap sebagai gas ideal. Gas itu mula-mula mempunyai energi dalam dan
Insersivelamentous tali pusat,insersi tali pusat ke dalam membran agak jauh dari tepi plasenta.Pembuluh darah umbilikalis melewatu membran dari tali pusat sampai plasenta.Bila letak plasenta normal,tidak ada bahaya yang akan terjadi pada janin,tetapi tali pusat tersebut dapat terputus bila dilakukan tarikan pada penatalaksanaan aktif
MitosHIV/AIDS. 1. HIV Akan Selalu Menghilangkan Nyawa. Pernyataan bahwa penderita HIV akan selalu meninggal adalah mitos, karena dengan pengobatan yang tepat penderita HIV bahkan dapat hidup normal [2]. Hal ini terjadi sejak ditemukannya metode pengobatan berupa terapi antiretroviral.
SelB dapat dibedakan menjadi tiga jenis berikut. (1) Sel B plasma, berfungsi membentuk antibodi. (2) Sel B pengingat, berfungsi mengingat antigen yang pernah masuk ke tubuh serta menstimulasi pembentukan sel B plasma jika terjadi infeksi kedua. (3) Sel B pembelah, berfungsi membentuk sel B plasma dan sel B pengingat.
Pernyataanyang tepat tentang transfusi darah agar tidak terjadi penggumpalan darah pada resipien adalah a. resipien yang memiliki golongan darah A dapat menerima darah dari golongan A dan AB b. resipien yang memiliki golongan darah B dapat menerima darah dari golongan B dan AB
Pmt4j1G. Transfusi darah adalah prosedur untuk menyalurkan darah kepada orang yang membutuhkannya, misalnya yang mengalami perdarahan hebat atau menderita kurang darah anemia. Komponen darah yang diberikan bisa seluruhnya atau sebagian, seperti trombosit atau plasma. Transfusi darah diutamakan pada pasien yang mengalami perdarahan akibat cedera, komplikasi operasi besar, atau penyakit kritis. Darah akan diberikan melalui infus di lengan. Darah yang ditransfusikan bisa dalam bentuk utuh whole blood atau hanya mengandung salah satu komponen darah, seperti Sel darah merah packed red cell/PRC Sel darah merah menjadi komponen darah yang paling sering ditransfusikan. Fungsi sel darah merah adalah mengalirkan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, serta membuang karbon dioksida. Trombosit thrombocyte concentrates/TC Trombosit berperan dalam menghentikan perdarahan. Faktor pembekuan cryoprecipitate Sama seperti trombosit, faktor pembekuan berperan dalam menghentikan perdarahan. Plasma darah fresh frozen plasma/FFP Plasma darah merupakan komponen cair pada darah, yang mengandung faktor pembekuan, protein, vitamin, kalsium, natrium, kalium, serta hormon. Tujuan dan Indikasi Transfusi Darah Transfusi darah diberikan bila pasien mengalami kekurangan salah satu atau seluruh komponen darah. Berikut adalah penjelasannya Transfusi sel darah merah atau PRC Anemia merupakan salah satu kondisi yang mendasari pasien perlu diberikan PRC. Penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan anemia sehingga membutuhkan transfusi sel darah merah adalah perdarahan atau thalasemia. Transfusi trombosit dan cryoprecipitate Transfusi trombosit dan cryoprecipitate dapat dilakukan pada pasien gangguan pembekuan darah, seperti kekurangan trombosit trombositopenia yang parah, atau disseminated intravascular coagulation DIC Transfusi FFP Transfusi FFP dibutuhkan oleh pasien yang mengalami infeksi berat, penyakit liver, atau luka bakar parah. FFP juga berisi faktor pembekuan sehingga dapat diberikan pada beberapa kasus perdarahan dan DIC. Peringatan dan Larangan Transfusi Darah Tidak ada larangan khusus pada tansfusi darah. Akan tetapi, dokter akan memberikan transfusi darah dengan hati-hati pada pasien gagal jantung, penumpukan cairan di dalam paru-paru edema paru, pernah mengalami alergi parah, dan hemokromatosis. Sebelum Transfusi Darah Sebelum transfusi darah, dokter akan menanyakan riwayat alergi dan transfusi sebelumnya, serta riwayat penyakit pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital, seperti tekanan darah dan denyut jantung. Setelah itu, dokter akan melakukan cek golongan darah. Dokter akan memberikan transfusi darah sesuai dengan golongan darah A, B, O, atau AB, serta rhesus pasien positif atau negatif. Dokter juga akan meminta pasien atau pendamping pasien untuk menandatangani lembar persetujuan tindakan informed consent transfusi darah. Prosedur Transfusi Darah Waktu yang diperlukan untuk transfusi darah dapat berbeda-beda, tergantung pada kondisi pasien dan jumlah darah yang hilang. Secara umum, proses transfusi darah dapat berlangsung selama 1β4 jam, atau bisa lebih cepat. Tahap-tahap yang dilakukan oleh dokter pada proses transfusi darah antara lain Meminta pasien untuk berbaring di tempat tidur Memasang infus di lengan pasien dan menghubungkan selang infusnya dengan kantung darah Menemani dan memantau pasien selama 15β30 menit pertama transfusi, untuk memastikan pasien tidak mengalami reaksi alergi Selama proses transfusi berlangsung, dokter akan memeriksa kondisi pasien secara berkala, termasuk memantau suhu tubuh, tekanan darah, dan detak jantung. Setelah Transfusi Darah Usai transfusi darah, dokter akan melepaskan selang yang sebelumnya dimasukkan ke pembuluh darah di lengan. Lengan tempat dimasukkannya jarum mungkin akan terasa nyeri dan tampak memar. Namun, keluhan tersebut umumnya hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Efek Samping dan Komplikasi Transfusi Darah Meski jarang terjadi, transfusi darah dapat menimbulkan sejumlah efek samping berikut 1. Demam Demam bisa terjadi ketika transfusi darah berlangsung atau beberapa hari setelahnya. Demam merupakan bentuk respons alami tubuh terhadap sel darah putih dari pendonor yang masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini bisa ditangani dengan pemberian obat pereda demam. 2. Reaksi alergi Reaksi alergi yang timbul dapat berupa gatal-gatal, nyeri dada atau punggung, sulit bernapas, demam, mengigil, kemerahan di kulit, denyut jantung cepat, tekanan darah turun, dan mual. Jika reaksi alergi muncul saat transfusi darah berlangsung, dokter akan menghentikannya dan mengobati pasien. Selanjutnya, tergantung kondisi pasien, dokter akan mempertimbangkan apakah transfusi bisa dilanjutkan kembali atau harus diganti. 3. Anafilaksis Anafilaksis merupakan reaksi alergi yang berbahaya. Reaksi ini dapat muncul beberapa menit setelah transfusi darah dimulai, yang ditandai dengan pembengkakan di wajah dan tenggorokan, sesak napas, linglung, serta tekanan darah rendah. 4. Kelebihan zat besi Terlalu banyak jumlah darah yang ditransfusikan bisa menyebabkan kelebihan zat besi. Kondisi ini umumnya dialami penderita thalasemia yang sering membutuhkan transfusi darah. Kelebihan zat besi bisa mengakibatkan kerusakan organ, seperti jantung dan hati. 5. Cedera paru-paru Walaupun jarang, transfusi darah bisa merusak paru-paru. Kondisi yang juga disebut transfusion-related lung injury TRALI ini umumnya terjadi 2β4 jam setelah pasien menerima transfusi darah. 6. Kelebihan cairan akibat transfusi darah transfusion-associated circulatory overload Kondisi ini sering terjadi pada pasien yang memang sudah menderita gagal jantung dan gagal ginjal stadium akhir. Gejalanya berupa sesak napas parah dan pembengkakan di tungkai yang bisa timbul 6β12 jam setelah menerima transfusi. 7. Infeksi Penyakit infeksi, seperti HIV, hepatitis B, atau hepatitis C, dapat ditularkan melalui transfusi darah. Namun, komplikasi ini sangat jarang terjadi karena darah yang didonorkan sudah diperiksa terlebih dahulu. 8. Penyakit graft versus host Pada kondisi ini, sel darah putih yang ditransfusikan akan berbalik menyerang jaringan penerima. Penyakit ini tergolong fatal dan berisiko menyerang orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita penyakit autoimun, leukemia, atau limfoma. 9. Acute immune hemolytic reaction Ketika darah yang diterima pasien tidak cocok, sistem kekebalan tubuh pasien akan menghancurkan sel darah yang ditransfusikan. Proses hancurnya sel darah ini disebut hemolisis. Pada kondisi ini, sel-sel darah yang sudah hancur akan melepaskan senyawa yang membahayakan ginjal. 10. Delayed immune hemolytic reaction Kondisi ini mirip dengan acute immune hemolytic reaction, hanya saja reaksinya lebih lambat, yaitu 1β4 minggu setelah transfusi. Reaksi tersebut dapat menurunkan jumlah sel darah secara perlahan sehingga penderita sering kali tidak menyadari gejalanya. Reaksi berupa pemecahan sel darah hemolisis, baik yang akut maupun tertunda delayed, lebih sering terjadi pada pasien yang pernah menerima transfusi darah sebelumnya. Segera ke dokter jika selama atau setelah menerima transfusi darah muncul gejala-gejala berikut Nyeri dada, sesak napas, atau timbul mengi Sakit kepala parah, mual, dan muntah Ruam atau biduran, serta bengkak di bibir, kelopak mata, atau lidah Demam tinggi Keringat dingin Urine berwarna gelap atau merah Perdarahan, nyeri, dan memar parah pada lengan yang diinfus Sakit pinggang yang parah
Satu kantong PRC terdiri dari 150-220 mL sel darah merah tanpa plasma darah sama sekali. Transfusi PRC terutama diperlukan untuk pasien anemia, termasuk anemia yang disebabkan oleh kehamilan dan melahirkan. Orang-orang yang baru pulih dari operasi tertentu, korban kecelakaan, dan yang memiliki kelainan darah seperti thalasemia dan leukemia juga membutuhkan sumbangan sel darah merah dari donor. Pedoman terbaru yang diterbitkan oleh AABB American Association of Blood Banks juga merekomendasikan transfusi PRC pada pasien rawat inap yang kondisinya stabil tapi dengan kadar hemoglobin darahnya Hb < 7 g/dL, termasuk pasien ICU. Sementara itu, pasien yang baru saja menjalani operasi dan memiliki riwayat penyakit jantung dianjurkan untuk mendapatkan transfusi jika kadar Hbnya kurang dari 8 g/dL. 3. Konsentrat platelet Platelet Concentrate/PC Platelet atau trombosit merupakan komponen darah yang tidak berwarna yang berfungsi untuk pembekuan darah. Butuh beberapa orang donor sekaligus agar mendapatkan sekantong platelet untuk transfusi trombosit. Masa simpan donor platelet juga singkat. Prosedur ini biasa ditujukan bagi orang-orang yang mengalami gangguan pembentukan platelet oleh sumsum tulang belakang serta gangguan fungsi maupun jumlah platelet lainnya. 4. FFP Fresh Frozen Plasma FFP adalah komponen darah yang berwarna kekuningan. FFP merupakan produk darah yang diproses dari darah utuh. FFP mengandung komponen plasma darah yang berisi faktor pembekuan darah, albumin, imunoglobulin, dan faktor VIII salah satu faktor pembekuan darah yang terdapat dalam plasma. FFP dapat bermanfaat bagi orang-orang yang mengalami gangguan pembekuan darah serta untuk mencegah terjadinya perdarahan yang berlebih pada pengguna obat pengencer darah antikoagulan yang akan menjalani operasi. 5. Cryo-AHF Cryoprecipitated Anti Haemolytic Factor Cryo-AHF alias cryoprecipitate adalah bagian plasma darah yang sangat kaya dengan faktor pembekuan seperti fibrinogen dan faktor VIII. Komponen darah ini digunakan secara selektif untuk orang-orang dengan kelainan faktor pembekuan darah, seperti hemofilia tipe A defisiensi faktor VIII atau pun Von Willdebrand disease salah satu jenis kelainan darah turunan. Persiapan sebelum transfusi darah Pasien yang harus melakukan transfusi darah sebenarnya tidak perlu menyiapkan apa pun. Hanya saja, sebelum transfusi darah dilakukan, golongan dan jenis darah pasien harus diketahui dulu. Hal ini dapat diketahui dengan cara memeriksa darah di laboratorium. Setelah melakukan pemeriksaan golongan darah, beberapa hal yang juga mungkin dilakukan sebelum melakukan transfusi, antara lain Pemeriksaan kondisi kesehatan secara umum, seperti tekanan darah, suhu tubuh, dan detak jantung Konsumsi makanan bernutrisi dan tinggi kalori untuk mempercepat pemulihan, seperti daging ayam, daging sapi, hati, dan berbagai sayuran yang berdaun hijau tua. Seperti apa proses transfusi darah? Transfusi darah merupakan salah satu tindakan medis yang memiliki banyak risiko. Maka, pemberiannya harus langsung di bawah pengawasan petugas medis. Volume darah yang disalurkan pun tidak bisa sembarangan, karena harus disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan tubuh untuk menerimanya. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan darah ke dalam tubuh melalui jarum yang selangnya terhubung ke kantong darah. Prinsipnya, proses transfusi darah mirip dengan ketika Anda diinfus, hanya saja kantongnya berisi darah. Proses ini akan memakan waktu sekitar 30 menit hingga 4 jam, tergantung seberapa banyak kantong darah yang Anda perlu masuk ke dalam tubuh Anda. Setelah melawati prosedur tersebut, petugas kesehatan akan memeriksa tanda-tanda vital dalam tubuh Anda. Dalam proses ini, temperatur dan tekanan darah Anda mungkin akan dipantau. Dikutip dari Hopkins Medicine, Anda mungkin diperbolehkan langsung pulang setelah melakukan transfusi darah. Anda juga akan segera melakukan aktivitas secara normal dan menjalani pola makan, seperti biasanya. Setelah itu, Anda mungkin akan diminta melakukan tes darah lanjutan. Proses ini dilakukan untuk mengetahui respons tubuh Anda terhadap transfusi yang baru Anda lewati. Indikasi transfusi darah Sebagian besar rumah sakit memiliki aturan mengenai seberapa rendah tingkat sel darah merah seseorang sebelum dinyatakan pasien itu membutuhkan transfusi. Aturan ini disebut dengan parameter transfusi darah. Parameter transfusi inilah yang nantinya juga akan turu memengaruhi apakah seseorang memiliki indikasi transfusi darah atau tidak. Secara umum, dikutip dari American Family Physician, tanda atau indikasi seseorang memerlukan transfusi darah adalah Anemia dengan gejala sesak napas, pusing, gagal jantung kongestif, dan tak dapat menoleransi aktivitas olahraga Penyakit anemia sel sabit akut Kehilangan darah sebanyak lebih dari 30 persen volume darah dalam tubuh Infus plasma darah dapat digunakan untuk mengembalikan efek antikoagulan. Sementara itu, transfusi trombosit juga dapat dilakukan untuk mencegah perdarahan pada pasien dengan kelainan fungsi trombosit. Penelitian menunjukkan, tidak melakukan transfusi darah pada orang yang memiliki Hb di atas 7 dan 8 gram per desiliter g/dL turut berkontribusi terhadap menurunnya angka kematian, lamanya dirawat di rumah sakit dan pemulihan yang lebih cepat. Apakah ada efek samping dari transfusi darah? Sejauh ini, jika transfusi dilakukan berdasarkan standar medis yang benar, tidak akan membahayakan kesehatan sama sekali. Mungkin, Anda akan merasakan efek samping transfusi darah yang ringan, seperti Sakit kepala Demam Merasa gatal-gatal Sedikit susah untuk bernapas Kulit memerah Sementara itu, efek samping yang jarang munculβnamun tetap bisa terjadi, yaitu Susah bernapas Sakit pada dada Tiba-tiba tekanan darah menurun Meskipun jarang, prosedur ini tetap berpotensi menyebabkan komplikasi. Komplikasi mungkin terjadi khususnya saat transfusi darah masif, yaitu ketika pasien mendapat 4 unit sel darah merah dalam satu jam, atau lebih dari 10 unit dalam 24 jam. Kondisi yang biasanya membutuhkan transfusi darah masif adalah kecelakaan, pendarahan setelah operasi, hingga perdarahan postpartum. Komplikasi yang berpotensi terjadi akibat prosedur ini di antaranya Kelainan elektrolit Hipotermia suhu tubuh rendah Penggumpalan darah Asidosis metabolik, di mana cairan tubuh mengandung terlalu banyak asam Stroke atau serangan jantung Bila Anda telah menjalani transfusi lebih dari satu kali, kemungkinan untuk terjadinya gangguan pada sistem kekebalan tubuh lebih besar. Hal ini disebabkan karena reaksi sistem kekebalan Anda terhadap darah yang baru saja masuk ke dalam tubuh. Namun, kondisi ini jarang terjadi dan bisa dicegah dengan mengecek tipe darah Anda sebelumnya, sehingga darah yang ditransfusikan sudah pasti cocok dengan tubuh. Jika Anda mengalami atau merasakan suatu gejala atau gangguan kesehatan selama prosedur berlangsung, jangan ragu untuk memberitahukan tim medis yang menangani Anda.
Latihan Soal IPA Kelas 8 Bab 6 Hai semuanya! Pada kesempatan ini kita akan mencoba latihan soal IPA Kelas 8 Bab 6 nih tentang Sistem Peredaran Darah Manusia. Sudah pada siap? Kalau siap yuk kita mulai! 1. Oksigen dalam darah akan diangkut oleh .... plasma darahleukosittrombositeritrosit 2. Pernyataan yang tepat tentang ciri-ciri komponen penyusun darah adalah .... plasma darah adalah cairan darah yang di dalamnya terdapat protein plasma dan zat terlarut lainnyaeritrosit memiliki inti sel, selnya berbentuk bulat pipih dan bagian tengahnya cekung bikonkaftrombosit memiliki inti sel dan bergranula, bentuk selnya beraneka ragam, bulat, oval, dan memanjangleukosit tidak memiliki inti sel, selnya memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat ameboid 3. Berdasarkan diagram di atas, X dan Y secara berturut-turut adalah β¦. trombokinase/tromboplastin dan fibrinogentrombokinase/tromboplastin dan protrombinfibrinogen dan trombokinase/tromboplastintrombokinase/tromboplastin dan fibrin 4. Perbedaan pembuluh darah yang benar berdasarkan tabel diatas adalah ... 5. Pernyataan yang tepat tentang transfusi darah agar tidak terjadi penggumpalan darah pada resipien adalah .... resipien yang memiliki golongan darah O dapat menerima darah dari golongan O dan ABresipien yang memiliki golongan darah B dapat menerima darah dari golongan B dan ABresipien yang memiliki golongan darah A dapat menerima darah dari golongan A dan ABresipien yang memiliki golongan darah AB dapat menerima darah dari semua golongan 6. Pernyataan yang benar tentang sel darah putih adalah .... leukosit jenis granulosit terdiri atas limfosit dan monosit, sedangkan leukosit jenis agranulosit terdiri atas eosinofil, basofil, dan netrofilmonosit terdiri atas sel T dan sel B, kedua sel tersebut berfungsi untuk imunitas dan kekebalan tubuhfungsi utama dari sel darah putih adalah melawan kuman/bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk antibodibasofil memiliki granula berwarna biru dan memiliki fungsi pada reaksi alergi, terutama infeksi cacing 7. 1 Hipertensi 2 Hipotensi 3 Buta warna 4 Arteriole 6 Stroke 5 Anemia Yang merupakan gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah terdapat pada nomor .... 1, 2, 4, dan 61 , 2, 5, dan 61, 2, 3, dan 41, 2, 4, dan 5 8. Urutan peredaran darah yang benar adalah .... seluruh tubuh β bilik kanan β serambi kanan β paru-paru β bilik kiri β serambi kiri β seluruh tubuh β serambi kanan β bilik kanan β paru-paru β serambi kiri β bilik kiri β seluruh tubuhseluruh tubuh β serambi kiri β bilik kiri β paru-paru β serambi kanan β bilik kanan β seluruh tubuhseluruh tubuh β bilik kiri β serambi kiri β paru-paru β bilik kanan β serambi kanan β seluruh tubuh. 9. Pak Beni menderita sakit jantung. Berikut ini saran yang paling tepat diberikan kepada Pak Beni adalah .... Pak Beni harus berolahraga dengan keras untuk melatih kekuatan otot jantungPak Beni harus menjaga pola makan dengan menghindari makanan yang berlemakPak Beni harus mengurangi konsumsi minuman beralkohol dan mengurangi rokokPak Beni harus mengonsumsi makanan bergizi tinggi serta tidak lupa mengonsumsi obat 10. Pembuluh darah yang kaya dengan oksigen berasal dari paru-paru dan masuk ke serambi kiri adalah .... vena pulmonalisvena kava superiorarteri pulmonalisaorta Bagaimana hasilnya? Memuaskan ga? Kalau mau belajar materinya lagi bisa dicoba disini nih Rangkuman Materi IPA Kelas 8 Bab 6 Terus semangat sampai nilainya bagus ya! Coba juga Latihan Soal IPA Kelas 8 Bab 7
pernyataan yang tepat tentang transfusi darah agar tidak terjadi